Korban peretasan bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali Apple. Perusahaan asal Cupertino, California, Amerika Serikat ini mengakui sejumlah komputer milik karyawannya di-hack.
Beruntung, tidak ada data yang berhasil dicuri. Pembesut iPhone ini menyebutkan, aksi penyusupan sistem terjadi ketika beberapa pegawai mengunjungi salah satu website developer.
Sialnya, website tersebut memanfaatkan celah pada plug-in browser Java, dan menginstal malware pada komputer mereka.
"Kami mengidentifikasi sejumlah kecil sistem di dalam Apple yang terinfeksi. Ini mengisolasi mereka dari jaringan kami. Namun tidak ada bukti data apapun yang hilang dalam insiden ini," demikian keterangan Apple.
Segera, Apple merilis 'penambal' celah Java untuk pengguna OS X. Update ini bisa diinstal dari Software Update. Tak hanya itu, Apple juga akan merilis tool khusus yang akan 'menyapu' malware Java apapun di komputer Mac dan otomatis membuang software mencurigakan.
Peretasan yang dialami Apple mirip dengan yang terjadi pada Facebook Januari silam. Seperti diketahui, pekan lalu raksasa jejaring sosial ini mengakui telah menjadi korban gangguan cyber. Sejumlah komputer karyawan menjadi sasaran setelah mengunjungi situs developer yang bermuatan malware.
Apple adalah perusahaan AS terbaru yang menjadi korban serangan cyber. Sebelumnya, Twitter, Facebook, The New York Times, The Wall Street Journal, The Washington Post dan Departemen Energi AS juga mengalami hal serupa.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Saya ucapkan terima kasih atas saran dan komentar anda. semoga saya dapat selalu mencoba yang lebih bagus dan nyaman.